Manakah Jabatan yang Lebih Tinggi? Direktur atau Komisaris?
  • 021-7511922
  • +6281315426006
  • sales@izinin.id
#Direktur
#Komisaris
#Info
#PT

Manakah Jabatan yang Lebih Tinggi? Direktur atau Komisaris?

  • 19 Mar 2025
ilustrasi direktur komisaris

Dalam struktur organisasi suatu perusahaan, terutama di Perseroan Terbatas (PT), terdapat berbagai jabatan yang memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan operasional perusahaan. Dua jabatan yang sering menjadi bahan pertanyaan adalah direktur dan komisaris. Banyak yang bertanya, manakah di antara kedua jabatan tersebut yang lebih tinggi? Apakah direktur lebih tinggi atau komisaris lebih berkuasa dalam menentukan arah perusahaan?

Artikel ini akan membahas perbedaan peran antara direktur dan komisaris, serta menjelaskan siapa yang memiliki otoritas lebih besar dalam pengelolaan PT. Simak penjelasan berikut agar Anda bisa lebih memahami peran dan fungsi masing-masing jabatan di dalam perusahaan.


Apa Itu Direktur?

Direktur adalah jabatan yang berfungsi sebagai pengelola utama dalam operasional perusahaan. Dalam suatu PT, direktur bertanggung jawab langsung terhadap pengambilan keputusan operasional dan strategis untuk memastikan perusahaan berjalan dengan baik. Direktur memiliki otoritas penuh dalam hal pengelolaan kegiatan sehari-hari perusahaan, termasuk pengaturan sumber daya manusia, pemasaran, keuangan, dan lain sebagainya.

Secara struktur organisasi, direktur merupakan pimpinan yang memimpin tim manajemen operasional. Biasanya, direktur dibantu oleh manajer-manajer yang mengelola bidang tertentu seperti keuangan, pemasaran, dan produksi. Direktur juga memiliki tanggung jawab untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan dan menjaga kelangsungan usaha.


Apa Itu Komisaris?

Sementara itu, komisaris adalah pihak yang memiliki peran dalam mengawasi dan memberikan nasihat kepada direksi perusahaan. Komisaris, khususnya dalam PT terbuka (yang sahamnya diperdagangkan di bursa), memiliki fungsi pengawasan yang lebih ketat. Mereka tidak terlibat dalam pengelolaan operasional sehari-hari, tetapi lebih kepada melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi terkait kebijakan perusahaan.

Komisaris bertugas untuk menjaga kepentingan para pemegang saham dan memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku, termasuk tata kelola perusahaan yang baik. Oleh karena itu, peran komisaris lebih kepada pengawasan, bukan pelaksanaan operasional.

Di Indonesia, PT harus memiliki struktur **dewan komisaris** yang terdiri dari komisaris utama dan komisaris independen. Komisaris utama biasanya memimpin rapat dewan komisaris, sementara komisaris independen bertugas untuk memastikan bahwa pengawasan dilakukan secara objektif dan tidak terpengaruh oleh pihak-pihak tertentu.


Perbedaan Peran antara Direktur dan Komisaris

1. Tanggung Jawab dan Otoritas

  • Direktur memiliki otoritas penuh dalam hal pengelolaan dan operasional perusahaan. Mereka bertanggung jawab langsung atas kinerja perusahaan, mulai dari operasional hingga pencapaian tujuan jangka panjang.

  • Komisaris, di sisi lain, memiliki peran sebagai pengawas dan pemberi nasihat kepada direksi. Meskipun komisaris memiliki kewenangan untuk mengawasi, mereka tidak terlibat dalam pengelolaan operasional sehari-hari.

2. Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan

  • Direktur memiliki hak untuk mengambil keputusan strategis dan operasional yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan. Keputusan ini akan langsung mempengaruhi jalannya bisnis.

  • Komisaris, meskipun mereka dapat memberikan masukan, tidak terlibat dalam pengambilan keputusan harian perusahaan. Mereka memberikan rekomendasi dan evaluasi atas keputusan yang telah diambil oleh direksi.

3. Posisi dalam Struktur Organisasi

  • Direktur biasanya menduduki posisi tertinggi setelah pemegang saham atau dewan komisaris. Mereka menjalankan fungsi eksekutif yang langsung berhubungan dengan jalannya perusahaan.

  • Komisaris berada di posisi yang lebih tinggi dalam struktur pengawasan, tetapi mereka tidak terlibat dalam pengelolaan sehari-hari perusahaan. Komisaris lebih berfokus pada kontrol dan evaluasi kebijakan yang diambil oleh direksi.

4. Tanggung Jawab Hukum

  • Direktur memiliki tanggung jawab hukum atas keputusan operasional yang diambilnya. Jika ada pelanggaran hukum yang terjadi karena keputusan yang dibuat oleh direktur, mereka dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

  • Komisaris juga memiliki tanggung jawab hukum, namun fokusnya lebih pada pengawasan dan memastikan bahwa perusahaan menjalankan operasional sesuai dengan peraturan yang berlaku.


Mana yang Lebih Tinggi? Direktur atau Komisaris?

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa baik direktur maupun komisaris memegang peranan penting dalam sebuah PT. Namun, jika dilihat dari sisi pengelolaan operasional perusahaan, direktur memegang posisi yang lebih tinggi dalam hal otoritas eksekutif. Direktur bertanggung jawab langsung atas operasional perusahaan dan keputusan-keputusan strategis yang diambil.

Sementara itu, komisaris lebih berfokus pada pengawasan dan pemberian nasihat kepada direksi. Walaupun komisaris memiliki peran yang sangat vital dalam pengendalian dan pengawasan, mereka tidak berwenang dalam mengelola kegiatan sehari-hari perusahaan. Oleh karena itu, direktur lebih tinggi dalam hal otoritas dalam pengelolaan perusahaan.

Namun, dalam hal keputusan-keputusan besar dan kebijakan strategis, dewan komisaris, terutama komisaris utama, juga memainkan peran yang tidak kalah penting. Dalam banyak kasus, komisaris dapat memberikan masukan atau persetujuan atas kebijakan besar yang akan diambil oleh direksi.


Mengapa Perbedaan Ini Penting?

Memahami perbedaan antara direktur dan komisaris sangat penting bagi pemegang saham, karyawan, dan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan. Dengan mengetahui siapa yang berwenang dalam hal pengelolaan operasional dan siapa yang bertugas mengawasi kebijakan perusahaan, Anda bisa lebih memahami bagaimana sistem tata kelola perusahaan berjalan.

Bagi para pemegang saham, mengetahui perbedaan ini juga dapat membantu mereka dalam menentukan langkah-langkah yang tepat untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan, apakah melalui komunikasi dengan direksi atau melalui dewan komisaris.


Kesimpulan

Secara garis besar, direktur memiliki posisi yang lebih tinggi dalam hal pengelolaan operasional perusahaan karena mereka bertanggung jawab langsung terhadap kegiatan sehari-hari perusahaan. Namun, komisaris memiliki peran yang tak kalah penting dalam mengawasi kebijakan perusahaan dan menjaga agar perusahaan tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pada akhirnya, baik direktur maupun komisaris memiliki peran yang saling melengkapi. Keduanya penting untuk menjaga kelangsungan dan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjangnya.

logo izinin.id
izinin.id

izinin.id merupakan layanan pengurusan legalitas usaha yang sudah berpengalaman dalam berbagai perizinan usaha dengan biaya terjangkau dan proses yang cepat.